Thursday, February 25, 2016

FUNGSI SENI TARI SD






Oleh:
Offering K3
Kelompok 02
Dea Tera Peacse                                           130151614037 (08)
Mochamad Bakir                                          130151612101 (23)
Muhammad Muhtar A.                                130151613978 (24)


A.      Fungsi Seni Tari di SD
Menurut Purwatiningsih & Harini, Ninik (1999) Pendidikan seni tari di SD mempunyai  fungsi membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, memberi perkembangan estetik dan membantu penyempurnaan kehidupan. Oleh karena itu pendidikan seni tari di SD tidak berupa latihan-latihan untuk menjadikan anak-anak SD penari jaipong, penari topeng, atau penari-penari lain yang terkenal. Walaupun ada diantara anak-anak sd yang memiliki bakat untuk menjadi penari yang baik, tetapi itu bukan merupakan tujuan yang utama. Bakat itu dapat dibina tersendiri.
1.        Fungsi seni tari untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak
Purtumbuhan adalah proses berkelanjutan yang meliputi perkembangan dari semua kecakapan dua potensi anak Pengalaman seni tari memberikan kesempatan bagi kelangsungan proses tersebut. Peranan seni tari dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dilihat antara lain untuk meningkatkan pertumbuhan fisik, mental dan estetik, memberi sumbangan ke arah sadar diri, membina imajinasi kreatif dan memberi sumbangan ke arah pemecahan masalah.
a.         Seni Tari meningkatkan pertumbuhan fisik, mental dan estetik
Jenis pengalaman seni untuk meningkatkan pertumbuhan fisik ditunjukkan dengan perkembangan motorik anak dalam gerak-gerak bebas dalam menari. Kegiatan semacam ini memberikan kesempatan fisik untuk tumbuh sempurna dan secara langsung mental juga berkembang. Karena kegiatan-kegiatan dalam melakukan gerak-gerak tari juga mekibatkan kesadaran estetik, maka pertumbuhan estetik juga mendapat kesempatan untuk tumbuh. Misalnya gerak-gerak yang dilakukannya setelah anak-anak SD kelas rendah melihat gerak-gerak binatang, contohnya kupu. Anak akan mencoba menirukan gerak sayap kupu yang sedang bergerak terbang dengan caranya sendiri. Ada yang dengan tangan terlentang digerakkan naik turun, ada yang ditekuk dan kemudian digerakkkan naik turun. Berlangsungnya kegiatan ini telah melibatkan proses mental visualisasi hasil pengamatan yang sekaligus menjadi pengalaman yang bersifat estetik.
b.        Seni Tari memberikan sumbangan ke arah sadar diri
Melalui kegiatan seni tari keunikan anak akan terbina, karenanya anak dapat mengenali dirinya sendiri dengan baik. Dengan demikian “self” anak dapat berkembang, dan ini menyebabkan tumbuhnya inisiatif, kemampuan mengkritik, kepemimpinan dan kreasi. Anak merasakan keberadaanya memiliki arti. Terutama jika dia diberi peran tertentu dalam suatu kegiatan artistik/estetik. Misal dalam diskusi kecil antar teman tentang sebuah gerak binatang berpasangan, mereka akan aktif dan saling memberikan sumbangan pikiran. Anak juga merasakan akibat-akibat dari perbuatannya sehingga inisiatif untuk mencari bentuk-bentuk yang lain yang dirasakan lebih baik, akan selalu dilakukan. Proses ini menjadi dasar untuk kemampuan mengkritik dan memimpin.

c.    Seni Tari membina imajinasi kreatif
            Imajinasi kreatif itu sangat visual bagi anak (anak usia sekolah dasar). Oleh karena itu setiap usaha pendidikan kearah menumbuh-kembangkan imajinasi kreatif merupakan usaha yang sangat baik. Dalam hubungan ini seni tari-drama menjadi penting, karena seni tari-drama selalu memberikan kesempatan berimajinasi kreatif. Contohnya seorang anak SD akan selalu berkhayal bahwa dia akan menjadi tokoh yang kuat, disegani sehingga dalam imajinasinya dia dapat mengalahkan musuh-musuhnya dengan mudah. Gerak-gerak dan mimik yang dilakukan sangat menggambarkan kuatnya suatu imajinasi tertentu. Jika diberi kesempatan menirukan gerak binatang buas , dia akan benar-benar berkhayal seandainya aku menjadi harimau. Kegiatan-kegiatan bermain dalam aneka gerak akan membina imajinasi mereka sehingga secara langsung akan berkembang.
d.    Seni Tari memberi sumbangan ke arah pemecahan masalahPemecahan masalah merupakan hal yang penting dalam pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Seni tari-drama memberi sumbangan terhadap perkembangan pemecahan masalah. Dalam aktivitas seni tari-drama anak anak SD dapat memunculkan gagasan-gagasannya yang menjadi benar-benar konkrit. Motivasi guru memang sangat diperlukan agar anak anak selalu dapat menyelesaikan pesoalaan sendiri. Jika belum dapat, dianjurkan agar diselesaikan.
e.    Seni Tari memurnikan cara berpikir, berbuat dan menilai
            Melalui kegiatan seni tari, kehidupan siswa SD dapat diperkaya melalui proses penjelajahan yang terus menerus. Selama proses penjelajahan tersebut, dibutuhkan penyusunan pengalaman secara kreatif dan sensitif. Jika siswa SD bermain, aktivitas mereka juga melibatkan pikiran. Jika mereka menirukan gerak alam atau binatang, mereka juga berpikir bahwa gerak-gerak yang dilakukan seperti  apa yang mereka amati. Aktivitas ini akan memberikan pertanyaan “apakah gerakanku” baik. Keputusan yang diberikan tersebut akan menjadi proses menilai yang bijaksana, sehingga dapat dipastikan mereka akan melakukan pengubahan-pengubahan untuk sesuatu yang lebih baik.

f.     Seni Tari memberikan sumbangan kepada perkembangan kepribadian
            Pada dewasa ini penilaian terhadap keberhasilan pendidikan dilihat pada ada tidaknya perkembangan kepribadian. Karena kepribadian dipandang penting dalam suatu kehidupan. Ekspresi bebas dalam masyarakat yang merupakan penyesuaian emosional itu pada akhirnya mematangkan kepribadian. Usaha-usaha mematangkan kepribadian dalam seni tari-drama dapat dilakukan guru dengan cara membantu penyesuaian rasa emosionalnya membantu menghilangkan perasaan terikat, membantu menghilangkan  perasaaan takut, membantu menekan kekecewaan, memberikan kepercayaan serta mendorong anak agar selalu berbuat positif. Hal-hal tersebut dapat dilakukan lewat semua kegiatan pembelajaran senitari-drama. Sebagai contoh ada siswa SD yang takut jika melakukan gerak. Hal ini perlu disiasati guru, agar siswa tersebut tidak menjadi lebih takut. Misalnya akibat diminta memperagakan gerak tari didepan kelas. Tentu diperlukan siasat-siasat tertentu untuk mengatasi hal itu. Misalnya memperagakan gerak dengan temannya terlebih dahulu. Dalam perkembangannya dapat diungkap di sini bahwa kegiatan seni tari-drama yang dapat  mengobati kekcewaan, menghilangkan rasa takut tersebut, akan dapat berfungsi sebagai sarana penyembuhan atau terapi. Pada perkembangan berikutnya  siswa kemudian dapat menyesuaikan diri, dengan kepribadian yang makin matang.
2.    Seni Tari membina perkembangan estetik
            Perkembangan estetik diperlukan bagi pendewasaan secara utuh terhadap pribadi siswa SD. Perkembangan estetik ini dapat dibina melalui kegiatan seni tari yang berupa penghayatan, apresiasi, ekspresi dan kreasi.
 Melalui seni tari pancaindra anak akan terlatih, penghayatan menjadi kuat dan keputusan visual akan berkembang menjadi pekas kritis. “melihat” bukan merupakan fungsi mata semata, tetapi melibatkan seluruh indra ditambah dengan visi batin. Demikian pula ketika mendengar, bersuara ataupun bergerak. Cara melatih panca indra dan seluruh anggota tubuh harus melalui proses kegiatan tanpa paksaan , dengan memperhitungkan tiga faktor berikut ini.
a.       Harus mengembangkan konsep-konsep baru
b.      Harus menciptakan situasi yang dapat memberikan dorongan untuk memacu kegiatan dengan penuh ketelitian
c.       Harus menjadi kesempatan belajar menilai terhadap apa yang dilakukan.
Seni tari adalah proses mewujudkan perasaan dengan melibatkan kesadaran estetik dan keputusan kritis. Orang yang telah berkembang perasaan estetiknya akan sanggup mengapresiasi kualitas seni dan pengalaman sehari-hari. Cara mengembangkan apresiasi dalam bentuk melihat menurut pendidikan seni modern, dianggap belum sempurna, sehingga harus dilengkapi dengan terlibatnya keputusan terhadap apa yang dilihatnya. Untuk itu perlu diberikan kesempatan untuk membahas, mengkritik, mendiskusikan, dan menilai response seni dan lain-lain.
Ekspresi berkedudukan vital dalam pendidikan seni tari-drama, karena ia memberikan kesempatan berkembangnya partisipasi individu didalam membentuk pandangan dan sikap sosial. Seni tari-drama memberi dorongan terhadap kelangsungan ekspresi anak-anak karena setiap kegiatan seni selalu menyajikan kesempatan bagi anak didik untuk mempertahankan kebebasan berekspresi.
Daya kreatif tetap terpendam didalam diri tiap anak kalau tidak ditolong pemunculannya. Daya kreatif berbeda dengan bakat dalam seni. Seni disajikan bagi semua anak. Baik yang mempunyai bakat maupun tidak. Tujuan pendidikan seni tari-drama di SD bukan untuk mengembangkan bakat seni tari melainkan untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak.
3.    Seni Tari membantu menyempurnakan kehidupan.
            Unsur kehidupan yang mendorong ekspresi akan mendatangkan pengetahuan bagi anak didik. Sebaliknya, keinginan anak untuk mengetahui kehidupan, mengimajinasikan kehidupan, akan menyempurnakan kehidupan anak. Oleh karena itulah seni tari-drama dapat memberikan bantuan menyempurnakan kehidupan anak didik yang antara lain ditunjukkan dengan kehidupan yang kreatif dan kehidupan sosial yang baik. Karena pada dasarnya seni tari drama dapat memberikan kebebasan berimajinasi dan berkreasi, maka secara langsung seni tari-drama menjadi sesuatu yang menarik perhatian anak-anak SD. Kondisi ini sangat menguntungkan bila digunakan untuk mendorong minat agar anak merasa butuh berekspresi dan berkreasi melalui kegiatan-kegiatan eksplorasi maupun eksperimentasi gerak. Pada saatnya kondisi ini akan menjadikan pengalaman anak semakin lengkap.
            Ekspresi seni tari dapat berlangsung dalam kegiatan individual maupun kegiatan kelompok. Dalam kegiatan kelompok, siswa SD belajar membagi pengalamannya yaitu pengalaman dalam hal bahan, alat-alat dan dalam hal menghargai kemampuan orang lain. ini berarti kebiasaan-kebiasaan sosial dikembangkan secara baik, seperti kerjasama, tanggung jawab, percaya diri sendiri dan inisiatif. Untuk maksud itu pendidikan seni tari-drama perlu direncanakan dalam kegiatan-kegiatan yang meliputi kehidupan di rumah dan di masyarakat.
Kegiatan seni yang mengembangkan pengalaman individual dan sosial akan menjadikan anak-anak lebih sadar terhadap efisiensi secara ekonomis dalam mesyarakat. Sebab secara individual anak belajar mengenal perbedaan antara ketrampilan yang baik dan yang jelek, menemukan benda-benda yang berwajah menarik dan tidak menarik. Secara sosial, anak dapat mengembangkan pilihan dan pendapatnya kepada masyarakat. Bagi anak yang berbakat, kegiatan seni memberikan kesempatan untuk berlatih dalam seni tari, disamping kegiatan yang ditentukan oleh jadwal sekolah. Anak diberi kesempatan menggunakan waktu senggangnya untuk berlatih seni tari secara serius.



DAFTAR RUJUKAN

Purwatiningsih & Harini, Ninik. 1999. Pendidikan Seni Tari-Drama.Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
 

No comments:

Post a Comment